welcome to my world

ini adalah blog gue yang ala kadarnya....

Rabu, 08 Desember 2010

Bapak (eps. makan malam terakhir)

Malam mulai menampakan kejayaanya. Deru bising mesin juga sudah mulai menyerah,di sudut kota yang gelap itu,Bapak masih memanfaatkan sisa tenaganya mendorong gerobak sampahnya. Dia menatap ke arahku; anaknya semata wayang. Seutas senyum yang tak pernah pudar selalu aku dapatkan darinya tiap malam. Walaupu aku sendiri tak tau,rahasia apa yg selalu ada di balik senyumnya yang penuh arti.
Bapak mengelus kepalaku dengan tangan kasarnya,aku tau bapak begitu sayang padaku karena akulah anak satu2nya..

" ayo masuk.."
" bapak bawa apa untuk makan malam ini..??"

itulah pertanyaan yang hampir setiap malam aku lontarkan padanya. Seperti biasa,bapak hanya tersenyum sambil menunjukan bungkusan pada kantong plastik berwarna hitam.

" seadanya saja ya nak.."

Ucapnya dengan nada halus,aku menatap wajahnya yang rupawan kemudian aku tersenyum sembari melanjutkan menyantap hidangan malam; nasi bungkus dan kuah sayur menunya.

" maafin bapak ya nak..??"
" iya pak..."

Begitu aku menjawab dengan polosnya. Aku dan bapak sama2 tersenyum,kami menyantap makan malam yang istimewd malam itu. Bapak selalu meminta maaf tiap kali makan malam denganku,dan aku selalu menjawabnya seperti itu.

" Bapak,tadi pak haji datang..."
" iy..tadi bapak ketemu di depan.."

Bapaku menatap langit jakarta yang tak lagi terlihat indah karena polusi cahaya. Aku kembali mendekati bapak yang murung,termenung dan kelihatan sangat resah. Aku lihat betul setiap kerut di mukanya,menggambarkan perjuanganya mendewasakanku. Sebenarnya aku ingin sekali memijat kakinya dengan tanganku yang kecil,membuatkan secangkir kopi dan bertanya padaenya " bapak capek ya??" dan mengungkapkan sebuah kata terimakasih padanya. Tapi kali ini aku tak sanggup, aku sudah cukup tenang melihat bapak tersenyum.

" besok aku akan buatkan bapak kopi.."

ucapku sambil memegangi lengan bapak. Kembali, bapaku tersenyum.

Pagi hari, aku tak menemukan bapak di sebelahku ketika aku bangun. Segelas air putih serta sepotong bakwan tersuguh untuku pagi ini.

" bapakmu berangkat pagi nak, cari duit buat bayar kontrakan "

ucap seorang tetangga ketika aku mau berangkat sekolah.

Seperti biasa,aku selalu menumggu bapak pulang malam itu. Tapi, sampai larut bapaku belum juga pulang, hingga aku tertidur.

Keesokan paginya,ketika aku membuka mata aku belum juga menemukan sosok bapak idolaku. Bau keringatnya pun,aku tak mencium " bapak belum pulang juga" ucapku dalam hati.

Dua tiga hari aku masih menunggu bapak yang belum juga pulang. Di teras rumah,setiap malam aku selalu menunggu bapaku pulang, tapi bapak tak juga pulang.

Tetanggaku itu,datang dengan muka sendu dia memeluku tak seperti biasanya

" bapak kamu nak.."
" bapak kenapa..."

belum sempat tetanggaku menjawab tanyaku, segerombol warga datang berduyun ke rumah, mereka menggotong sebujur jasad. Aku mengenalinya..itu wajah bapaku,itu bapaku yang belum sempat aku buatkan secangkir kopi, itu bapaku..yang belum sempat aku katakan terimakasih padanya..itu bapaku,dia belum tau betapa aku mencintainya.

Hikz...hikz...

Cerita ini fiktif, sebuah inspirasi dari mereka...yang menginspirasiku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar